![]() |
Bupati Bolmong Timur Salim Sehan Landjar SH. Foto: Dok. KOMENTAR.ID |
Tutuyan, KOMENTAR.ID --
Bupati Bolmong Timur Salim Sehan Landjar SH menyadari ada perilaku penerima bantuan pemerintah yang tidak memanfaatkan Bantuan Sosial Tunai (BST) Kementerian Sosial RI secara tepat. Ia mendapat informasi, sebagian penerima tidak membelanjakan kebutuhan pokok berupa makanan, tapi memakai untuk urusan mempercantik diri. Penerima yang mengantongi Rp600.000 tahap 1, malah membeli sepatu, mengganti ponsel genggam dan rebonding (mengecat rambut).
Padahal tujuan pemerintah menggulirkan beragam bantuan termasuk BST, untuk menyokong kebutuhan pokok warga yang menjalankan protokol stay at home (diam di rumah).
Sehan mengatakan, 98 persen realisasi bantuan tetap sasar dari sisi pemerintah sebagai distributor. Tapi dari sisi penerima bantuan, dana bantuan ini banyak yang tidak tepat sasar. ”98 persen dia justru, beli sepatu, beli sendal, beli pulsa data, beli celana, ganti HP dan rebonding (cat rambut). Itu yang terjadi," kata Sehan, Jumat (5/6/2020), di Tutuyan.
Belajar dari pengalaman realisasi BST tahap pertama, Sehan bermaksud menangani distribusi BST secara lebih ketat. Pemerintah akan mengarahkan penerima agar membeli bahan makanan di desa atau dusun setempat.